21.12.06

menilai kembali qurban kita

kawan, ada yang biasa berqurban setiap tahun untuk setiap anggota keluarga, ada juga yang berqurban satu ekor kambing saja untuk sekeluarga karena ibadah ini sunnah kifayah, ada lagi yang berqurban bila tabungannya sudah cukup atau jika mendapat bonus dari tempatnya bekerja, dan banyak yang sementara hanya berkeinginan saja karena secara kemampuan memang belum termasuk yang wajib berqurban.

kita terharu mendengar kisah-kisah luar biasa dari masyarakat ekonomi rendah yang berusaha berqurban dengan segala kemampuannya, sehingga kita secara tak sadar melupakan kisah orang-orang kaya yang diberikan banyak nikmat oleh Allah dengan qurban mereka yang melimpah setiap tahun. padahal keduanya adalah kebaikan yang tak pantas bagi kita memandang baik di satu sisi dan memandang sebelah mata di sisi lainnya, hanya karena kita menganggap sudah sepatutnya para orang kaya berqurban yang banyak.

justru saat inilah kita memanfaatkan waktu untuk menyelami sejauh mana kita sudah berqurban sebagai ketaatan dan rasa syukur kita atas karunia yang Allah limpahkan.

apakah kita menjadikan qurban sekedar realitas ritual dan rutinitas ibadah? atau karena kesadaran bahwa banyak hal dari diri kita yang perlu kita qurbankan? sudahkah kita menyempurnakan qurban kita dengan keikhlasan? mempersembahkan yang terbaik dari yang kita cintai untuk Tuhan, untuk kemaslahatan umat manusia? sebagaimana Habil putra Adam mempersembahkan qurban yang terbaik walaupun harus dibenci saudaranya?

ref QS 108:1-3
IJS-20

19.12.06

bercukup ketika miskin

perbedaan yang nyata antara orang miskin dan orang kaya adalah bagaimana mereka menyikapi kondisi mereka, begitu para penceramah motivasi mengajari kita. namun baik itu kekayaan maupun kemiskinan hanya merupakan titipan saja, sewaktu-waktu dapat saja diambil oleh Yang Mahapunya. sebagai hamba yang bersyukur, kawan, sudah seharusnya kita mensyukuri segala kondisi yang dititipkan oleh Allah kepada kita.

jika kemiskinan hadir pada diri kita, sudah sepatutnya kita merasa cukup dengan apa yang ada, tanpa perlu mengeluh, tetapi terus berusaha memenuhi kebutuhan kita. mungkin banyak keinginan yang muncul ketika kita miskin, mungkin juga dengki dengan keberhasilan dan kekayaan orang lain, bahkan mempertanyakan keadilan Tuhan pada diri kita yang merasa "sudah beribadah dengan baik" kepada-Nya?

kawan, miskin boleh jadi sarana yang Allah sediakan bagi kita untuk semakin mendekat kepada-Nya, miskin boleh jadi sarana ujian dari Allah bagi hamba yang dicintai-Nya, miskin boleh jadi sebuah tahapan sebelum kita dijadikan kaya oleh-Nya? mengapa kita merasa kurang dan tidak bersyukur?

Ref QS 24:32, 4:32
IJS-19

12.12.06

bercukup ketika kaya

sudah menjadi lumrah kehidupan manusia di dunia dipenuhi dengan keinginan-keinginan, dan tak akan pernah puas dahaga tersebut walaupun beribu keinginan telah terpenuhi. ketika sengsara pastilah memiliki harapan untuk bahagia, ketika miskin pasti memiliki keinginan untuk kaya, namun ketika keinginan tersebut dapat dipenuhi apakah kita masih mengingat kondisi sebelumnya?

kawan, kekayaan sama halnya dengan titipan yang harus dipelihara dengan baik, bahkan harus bermanfaat bagi lebih banyak orang daripada dinikmati oleh kita sendiri. katakanlah kita mampu membeli keinginan senilai 1 juta rupiah tetapi sebenarnya kebutuhan kita hanya 100 ribu rupiah, bukankah seharusnya kita dapat berhemat 900 ribu rupiah? mungkin kita juga dapat berbagi dengan orang lain yang lebih membutuhkan?

bukankah bercukup ketika kaya juga merupakan bentuk kesyukuran kita?

ref QS 14:7, 24:22
IJS 18

4.11.06

berapa besar nilai Rp200 bagi anda?

kemarin, alhamdulillah saya ada rezeki dan hendak menabung di bank sebesar US$300. Saat diteliti oleh petugas kasir, dengan senyuman ia menyampaikan bahwa 3 lembar 100 dollar itu tidak dapat diterimanya dengan alasan terdapat bekas lipatan. saya mendapatkan info darinya bahwa sebaiknya jika menabung uang dollar agar dalam kondisi yang baik dan mulus. atas saran petugas kasir jika saya tetap ingin menabung dollarnya agar menukarkannya di money changer.

saya segera pergi ke money changer terdekat. tetapi petugas di sana menolak untuk menukar dollar kecuali diberlakukan asas jual beli. sehingga saya harus menjual US$300 saya dan kemudian membeli US$300 mereka yang mulus. dengan begitu saya terkena kurs jual beli dengan selisih Rp200/US$ yang artinya saya harus menambah Rp60.000,- untuk membeli uang dollar dengan nilai US$300.

tersentak saya menyadari betapa besar nilai Rp200 jika dikalikan 300. padahal banyak orang untuk mendapatkan uang Rp60.000,- harus berpeluh berhari-hari.

jauh lebih menyelami kesadaran itu, saya sadar bahwa setiap hal-hal kecil yang jika dikumpulkan akan menjadi banyak. jika itu sebuah kebaikan, alangkah besar dan baiknya hasil yang kita dapatkan di masa depan. namun bagaimana jika ternyata itu adalah dosa-dosa kecil kita?

IJS-17

31.10.06

ketika hanya kita

kawan, ada rasa sedih yang mungkin nyangkut di hati kita ketika menyadari bahwa ternyata hanya kita yang sedang bergerak sementara "dalam kacamata kita" orang lain tidak turut bergerak bersama kita. bahkan perasaan sedih itu semakin menjadi ketika "penglihatan" kita orang lain bukan hanya tidak turut bergerak bersama kita tetapi justru berseberangan dan menjauh dari kita. padahal, "menurut pemahaman" kita apa yang kita lakukan adalah kebaikan yang tentu saja bermanfaat juga bagi orang lain.

ketika hal itu hadir, justru kita sedang "diminta" untuk memperbaiki apa-apa yang telah kita lakukan. apakah niat kita untuk sebuah ketulusan (dan pamrih kita hanya dari Tuhan) atau untuk sebuah popularitas belaka?

"don't stop! the champion never stop" demikian slogan berisi semangat yang dapat kita temukan di buku-buku inspiratif. benar, kawan jangan pernah berhenti selama kita meyakini bahwa apa yang kita lakukan itu adalah kebaikan dan kita melakukannya dengan kebenaran. dan jika harus "mengaso" untuk mengumpulkan tenaga baru dan kembali berkiprah, marilah kita manfaatkan waktu istirahat itu adalah waktu yang paling berharga.

ref QS 9:105
IJS-16

20.10.06

jika ramadhan usai

kawan, aktivitas ibadah ramadhan telah menghanyutkan kita dalam semangat bergelora yang belum pernah kita capai di hari-hari lain. kerelaan kita berpuasa, menjaga hati dan lisan, salat malam, mengarungi makna alquran, dan bersedekah setiap hari, adalah untuk mengejar berkah dan keutamaan ramadhan.

jika ramadhan usai, tibalah saatnya kembali berbuka sebagai hari raya yang ditetapkan Allah untuk mengagungkan Dia supaya kita menjadi hamba yang bersyukur.

keuntungan yang kita peroleh jika menjadi hamba yang bersyukur (sebagaimana janji Allah) adalah kesyukuran akan mengantarkan kita kepada jalan yang benar dan membuat hidup kita senantiasa dalam kesuksesan.

apakah kita merasa belum menjadi hamba yang bersyukur? sudah sebaiknya kita hilangkan keraguan untuk memulai, dan hapuskan rasa takut sudah terlambat. selama Allah memberi kesempatan kepada kita untuk menikmati hidup, tidak ada kata terlambat untuk menyusul rombongan orang-orang yang bersyukur.

jika ramadhan usai, tibalah saatnya kita meneruskan semangat ramadhan dalam hari-hari kita ke depan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah. semoga Allah menerima ibadah ramadhan kita semua dan memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang kembali dan menang.

ref QS 2:185
IJS-15

10.10.06

bersyukurlah, karena masih boleh berpuasa

jika pagi ini (begitu juga pagi-pagi lainnya dalam bulan ramadhan) kita harus bangun lebih pagi untuk bersahur, menantikan subuh berjamaah di masjid kemudian berangkat bekerja, tentu saja membutuhkan usaha dan niat yang teguh dalam rangka memenuhi ibadah puasa kita. tentu saja tak boleh ada keluhan yang mengisi hari-hari kita karena kita yakin keluhan itu akan merusak makna puasa kita.

jika sepulang bekerja, kita bergumul dengan kemacetan demi mengejar waktu berbuka di rumah, kemudian menantikan shalat isya berjamaah di masjid yang disusul tarawih dan witir serta tadarus quran, tentu saja membutuhkan rasa senang dan ikhlas dalam rangka menggenapi ibadah puasa kita hari itu. tentu saja tak mengenal rasa letih dalam beribadah karena kita yakin bulan ramadhan adalah bulan obral pahala dari Allah.

kawan, sudah semestinya kita bersyukur, karena Allah masih membolehkan kita berpuasa, sementara banyak kawan-kawan kita yang sudah menghadap-Nya tak lagi duduk tarawih di samping kita; sementara banyak kawan-kawan kita yang harus menikmati masa sakit sehingga menghalangi mereka untuk berpuasa; sementara banyak kawan-kawan kita yang sepanjang tahun berpuasa karena tak cukup punya makanan untuk mengganjal perut mereka.

kawan, jangan berhenti bersyukur, karena puasa kita bulan ramadhan ini jika dilakukan dengan baik dan ikhlas akan menghapus dosa-dosa kita yang lalu dan yang akan datang. alhamdulillah.

IJS-14

13.9.06

berkomunikasi dengan Allah

Kawan, komunikasi adalah cara yang digunakan antara manusia untuk menyampaikan informasi, baik searah maupun imbal-balik. Banyak cara berkomunikasi yang dibangun oleh manusia dengan sesamanya, entah itu rekan kerja, atasan, bawahan, klien, suami-istri, adik-kakak, orangtua-anak, dai-umat, dan sebagainya. Ada tata laksana yang disepakati oleh manusia dalam berkomunikasi, yaitu efektif dan efisien, menyampaikan informasi dengan cara yang baik dan benar.

Dalam berkomunikasi, kita mengharapkan lawan komunikasi kita menangkap maksud dan memberi tanggapan atas apa yang kita sampaikan. Kita juga berharap mendapatkan tanggapan positif, kritik membangun, atau tindak lanjut yang membuat hubungan kita terjalin semakin erat dan bermanfaat.

Begitu juga dengan komunikasi yang kita jalin dengan Allah, saking cinta-Nya Dia terhadap hamba-hamba-Nya, Ia menghilangkan semua kesulitan berkomunikasi dan mengundang kita langsung untuk berbicara dan menyampaikan segala keperluan kita di hadapan-Nya. Jika sebagian umat manusia dengan ajaran agamanya membutuhkan perantara antara individu dengan Tuhan, maka Islam menghilangkan perantara itu, sehingga kita sebagai manusia dapat langsung berkomunikasi dengan Tuhan, yaitu melalui salat.

Sebagaimana etika komunikasi terbangun antara manusia, dengan Allah pun demikian. Pernah suatu ketika, Rasulullah saw. menegur seorang pemuda yang melakukan gerakan salat dengan sangat cepat seperti ayam yang mematuk-matuk tanah, agar ia mengulangi salatnya dengan tumakninah. Ini dapat dimisalkan dengan pembicaraan yang cepat, terburu-buru dan tanpa koma (apalagi titik) akan sulit dicerna oleh lawan bicara, dan dapat dianggap sebagai etika yang melanggar kesopanan.

Karenanya, kawan, jika kita ingin mempererat hubungan kita dengan Allah, mengapa kita enggan memperbaiki cara kita berkomunikasi dengan Dia?

IJS-13

31.8.06

bikin $5 jadi $2000 ?

Saya tidak ingin menghina kecerdasan Anda dengan memberi mimpi yang muluk-muluk! Saya hanya memberi KEPASTIAN, dengan $5.00, Anda dapat memiliki SEMUA e-book dan software bestseller dunia!

klik
http://www.bestincome4life.biz/?ref=79

Saya TIDAK akan membuat salesletter hingga berbusa-busa. Kalaupun Anda GAGAL memasarkan sistem ini, dengan $5,00,- Anda sudah UNTUNG mendapatkan produk bermutu!

klik
http://www.bestincome4life.biz/?ref=79

30.8.06

hits4pay



Still Reading Commercial Emails For Free?
Receive Emails On Topics That Interests You
And Get Paid For It! Get $10 Just to signup!
http://hits4pay.com/members/index.cgi?duitgue

18.8.06

gunakan telinga, mata dan hati kita

manusia telah diberi anugerah pendengaran sejak masih menjadi janin di dalam rahim ibu. beberapa saat setelah lahir barulah indera penglihatannya berfungsi. sedangkan hati atau perasaan mulai dibina sejak mengalami sentuhan pertama dan semakin terasah seiring pengalaman emosi. ketiga indera ini adalah anugerah yang wajib kita syukuri, karena dengan ketiganya kita mengenal dunia, memasuki pengetahuan yang tiada batasnya.

ada 18 ayat alquran berbicara tentang pendengaran, 24 ayat tentang penglihatan, dan 175 ayat tentang hati atau perasaan. ini menunjukkan sebanyak apapun yang kita dengar tidaklah sebanyak pengetahuan yang mampu diraih dengan melihat, dan sebanyak apapun yang kita lihat, tetap harus ditimbang dengan hati.

pengetahuan yang kita peroleh dari pendengaran, penglihatan dan hati jika digunakan untuk kemaslahatan akan membawa manfaat yang besar bagi sesama maupun semesta, namun jika untuk kemudaratan, akan membawa kehancuran tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga alam ini. gunakan telinga, mata dan hati kita dengan bijak.

terlalu konseptual? ah tentu saja yang praktikal akan berbeda setiap kita, dan anda pun tahu bagaimana berlaku bijak bukan?

QS 23:78, 17:36

IJS-12

11.8.06

singkirkan duri di jalan kita

dalam perjalanan akan ada begitu banyak hal kita jumpai, mulai dari yang menyenangkan hingga yang paling teruk kita alami. kadang-kadang pemandangan di atas bukit mampu membebaskan dada kita yang terhimpit masalah, namun jika menengok ke bawah jurang yang dalam, dapat pula mendebarkan jantung, khawatir jika terjatuh ke dalamnya.

dalam sebuah pengajian rasulullah saw. pernah menyampaikan beberapa tingkatan iman: yang tertinggi adalah meyakini dan mengucapkan kalimat tahlil "Laa ilaaha illallah" yaitu bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang patut diyakini, disembah dan jadi sandaran hidup kecuali Allah saja; kemudian yang paling rendah adalah menyingkirkan duri di jalan tempat berlalu orang-orang. beliau saw. juga menyampaikan bahwa dari setiap senyum kita kepada sesama adalah sedekah yang terhitung dalam akun pahala kita.

begitupun dalam perjalanan kita, kelelahan yang kita alami akan sirna begitu saja ketika kita menghadapinya dengan senyuman, keikhlasan dan berharap hanya keridaan Allah. pada setiap jalan yang kita lalui akan kita temui kerikil, batu sandungan bahkan duri penghalang yang mampu memupuskan harapan kita untuk meneruskan perjalanan.

padahal jika kita mampu mengumpulkan setiap kerikil dan batu yang kita temui, ia akan dapat kita susun sebagai tangga menuju kesuksesan. padahal jika kita mau menyingkirkan setiap duri dari jalan sehingga memudahkan orang lain berlalu dengan aman, ia akan menambah iman kita.

IJS-11

14.7.06

menikmati keringanan salat

kawan, banyak pendapat mengenai keringanan salat ketika bepergian (safar). sebagian menganggap boleh saja meringkas (qashar) salat yang empat rakaat menjadi 2 rakaat saja, sebagian tetap mengerjakan jumlah rakaat yang sama hanya saja salatnya digabungkan (jamak) yaitu zuhr-ashr dan maghrib-isya, sebagian malah meringkas dan menggabungkan, tetapi ada juga yang berpendapat kalau memiliki waktu yang luang alangkah lebih baik untuk tetap mendirikan salat tanpa diringkas atau digabung. dan masing-masing pendapat memiliki referensi hadist yang benar.

salat adalah ibarat hutang kita kepada Allah. bagaimanakah kita jika kita berhutang sebanyak Rp5 juta kepada seseorang kemudian orang tersebut memberi keringanan kepada kita untuk membayar hanya Rp3 juta saja dan hutang kita dianggap lunas? wah, pemurah sekali orang itu ya? apalagi dong, Allah pasti Mahapemurah :)

orang yang dalam perjalanan tetap mendirikan salat (baik itu diringkas, digabung, atau seperti biasa) yang jelas mereka telah menunaikan kewajiban mereka kepada Allah. daripada mempertikaikan pendapat tersebut, bukankah lebih baik kita mengingatkan kawan-kawan kita yang belum salat? :)

IJS-10

20.6.06

haruskah melupakan dunia?

kawan, hidup yang dianugerahkan Allah kepada kita merupakan hidup yang sangat luar biasa, betapa banyak karunia yang dilimpahkan-Nya kepada seluruh makhluk di dunia baik mereka beriman maupun tidak beriman, semua sama dan mendapat bagiannya masing-masing.

dalam beberapa rambu di dalam Alquran, Allah memang selalu mengingatkan bahwa akhirat selalu lebih baik daripada dunia. hidup di dunia selalu penuh dengan ketidaktentuan masa depan, triki, permainan dan ketidakadilan, namun bukan berarti kita harus melupakannya, karena justru dunia adalah tempat kita mengasah diri, mempersiapkan bekal untuk perjalanan panjang di akhirat kelak.

ada sebuah rahasia yang bisa kita gali dari salat: salat berjamaah membuat kita mendapat 25 kali lipat kebaikan daripada salat sendirian. maka jika kita menginginkan bekal kita lebih banyak, berbuatlah kebaikan yang banyak untuk sesama sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kita.

QS 28:77

IJS-09

19.6.06

jika harus mendapat musibah

ada sebuah kaidah yang berlaku dalam menghadapi musibah: jika mendapatinya maka hadapi dengan sabar, jika tidak mendapatinya hadapi dengan syukur.

kawan, pernahkah kita mengharapkan untuk ditimpa musibah? atau supaya dianiaya oleh orang lain, dengan demikian kita mendapatkan keuntungan dari musibah atau penganiayaan itu? atau seberapa sering kita berharap agar dijauhkan dari segala musibah dan cobaan yang tidak dapat kita hadapi, supaya kita dapat bersabar dan bersyukur atas segala keadaan yang kita temui?

sangat disayangkan, ketika orang lain tertimpa musibah kita bergembira namun ketika orang tersebut mendapat bantuan untuk keluar dari kesusahannya, justru kita iri-dengki dengan bantuan tersebut. yang dengan itu kita berusaha menganiaya diri sendiri supaya mendapat bantuan juga? bukankah Allah lebih menyukai orang-orang yang mengulurkan tangannya daripada kepada yang menengadahkan tangan?

IJS-08
QS 2: 153-157

jika anda menginginkan perubahan

Jika Anda menginginkan perubahan kecil, garaplah perilaku Anda.
Jika Anda menginginkan perubahan besar dan mendasar, garaplah paradigma Anda
Stephen R. Covey -- The 7 Habits

Segera klik http://www.investasiabadi.com/?id=duitgue
untuk memulai perubahan besar dalam hidup Anda

Agar Pada hari Kamis, 25 Nopember , 2010 , mendatang
pendapatan Rp. 1.215.000.000,-
Benar-benar menjadi milik Anda !!

6.6.06

berbagi di saat membutuhkan

banyak kisah tentang jiwa sosial manusia yang dapat kita petik sebagai pelajaran dan teladan. di antaranya tentang 3 tentara yang mati kehausan, bukan karena tidak mendapat pertolongan, tetapi karena ketika didatangi bantuan, mereka mendengar rintihan rekannya yang lebih parah dan lebih membutuhkan air sehingga mereka persilakan si penolong untuk memberikan bantuan kepada rekannya itu. namun akhirnya mereka sama sekali tidak dapat tertolong semuanya, dan dengan rida menghadap Tuhan mereka.

ada teladan lagi dari keluarga Ali dan Fatimah, ketika mereka harus memberikan roti yang sedianya menjadi makanan berbuka puasa keluarga kepada peminta-minta yang sudah tidak makan berhari-hari, dan keluarga Rasulullah itupun hanya cukup berbuka dengan air putih dan beberapa biji kurma saja.

kawan, kadang-kadang kita mengalami hal yang serupa, namun reaksi kita akan berbeda-beda. ada di antara kita yang berpikir, "saya saja membutuhkan itu, mengapa saya harus berikan kepada orang lain?", padahal kita menyadari bahwa apa yang ada pada diri kita tidak semuanya milik kita bahkan untuk sesuatu yang benar-benar kita butuhkan pun (bukan sekedar keinginan). padahal kita menyadari, bahwa ada yang bakal memberi ganti atas apa yang kita lepaskan untuk membantu orang lain, dengan ganti yang lebih baik.

apakah kita siap berbagi di saat membutuhkan?

IJS-07

sampah dan rasa syukur

sampah adalah produk buangan maupun sisa dari keseharian kita. ada sampah rumah tangga dan ada pula sampah industri. yang termasuk sampah rumah tangga adalah sisa makanan, kulit-kulit buah, kertas, plastik pembungkus makanan, plastik, dan mungkin sedikit kayu dan besi seperti batang pensil ataupun penjepit kertas.

memperlakukan sampah tersebut di rumah kita adalah dengan menaruhnya di dalam tempat sampah yang sudah kita sediakan. biasanya setiap hari kita masukkan ke kotak sampah di depan rumah untuk diangkut oleh pengangkut sampah. kita sangat ingin rumah kita bersih dari sampah agar hidup di dalamnya sehat dan nyaman.

tetapi ketika kita beranjak keluar rumah, kita akan temukan orang lain (mungkin juga kita) membuang sampahnya seenaknya di pinggir jalan, di parit, di kebun, dan di sungai. di antara mereka ada yang membuangnya dengan berjalan kaki, mengendara sepeda motor, atau berkendara mobil. pengendara mobil sangat ingin mobilnya bersih dari sampah sehingga ia mengusir sampah keluar dari mobilnya, padahal jika di rumah saja kita siapkan keranjang sampah, mengapa di dalam mobil tidak?

sampah adalah sumber penyakit, namun membuangnya secara sembarangan alih-alih mengurangi potensi penyakit, malah menyebarkannya dan berpotensi mencelakakan.

kawan, rasa syukur kita atas kesehatan yang diberikan oleh Allah kepada kita marilah kita gunakan dengan membuang sampah pada tempat yang dibuat sebagai tempat sampah, tidak mengotori lingkungan dengan sampah kita.

IJS-06

30.5.06

ketika harus diambil paksa

ada kewajiban kita setiap hari untuk bersedekah sebagai tanda syukur kita kepada Allah. untuk setiap ruas sendi di tubuh kita harus disedekahkan, Nabi memberikan solusinya dengan 2 rakaat salat Duha setiap pagi. Nabi juga mengabarkan kepada kita bahwa di pagi hari setelah salat subuh, ada malaikat yang ditugaskan oleh Allah untuk mendoakan orang-orang yang bersedekah pada hari itu. tentu saja doa malaikat selalu dikabulkan oleh Allah.

namun kita sebagai insan, adalah makhluk yang sering lupa bersyukur. ada saja hak-hak orang lain yang tidak kita penuhi, karena kita sibuk mengurusi penghidupan. hingga ketika Allah harus mengambil paksa dari harta maupun kehidupan kita, barulah saat itu kita sadar bahwa kita jarang bersyukur.

kawan, amat mudah bagi Allah mengambil paksa apa yang dititipkan-Nya pada kita. maka ketika itu terjadi, jelas sabar adalah kunci utama menghadapinya. tetapi kita juga tetap harus bersyukur, karena Allah masih mau mengingatkan kita akan melimpahnya nikmat dan karunia yang telah Dia berikan. :)

IJS-05
***

QS 2: 153-157
duka kami untuk jogja 5.9 SR

18.5.06

salat untuk rasa syukur

kawan, sesungguhnya salat adalah sebuah kewajiban bagi muslim yang telah ditentukan waktunya, demikian disebutkan dalam firman Allah. salat bertujuan sebagai upaya mengingat Allah dan juga menjauhkan diri kita dari perbuatan keji dan munkar.

Rasulullah saw. membuat perumpamaan mengenai seseorang yang tinggal di tepi sungai yang bersih dan jernih, kemudian orang itu mandi di sungai sebanyak lima kali dalam sehari, apakah kita dapatkan pada tubuhnya debu dan kotoran? begitupun dengan salat yang kita lakukan, adalah upaya membersihkan diri kita dari kotoran dan debu yang menempel pada hati dan jiwa kita.

betapa besarnya cinta Allah kepada manusia untuk selalu membersihkan jiwanya dengan kegiatan salat merupakan karunia yang amat besar dan tentu saja teramat sayang jika kita lewatkan.

oleh karenanya, kawan, mari jadikan salat kita adalah perwujudan rasa syukur kita atas karunia Allah tersebut. :)

IJS-03

17.5.06

menikmati mata

dikisahkan seorang hamba yang diberikan karunia kehidupan 1000 tahun mengisi seluruh hidupnya dengan beribadah kepada Allah. pada sebuah perjumpaan dengan Allah di hari pengadilan, Allah hendak memasukkan dia ke surga dengan kasih sayang-Nya. tetapi si hamba mempertanyakan kemana jerih payah ibadahnya selama 1000 tahun?

maka direvisilah ketentuan Allah, Sang Mahabijaksana itu memerintahkan malaikat menimbang amal ibadahnya selama hidup si hamba dengan sebuah bola mata. ternyata seluruh amal ibadah si hamba tak mampu mengimbangi berat bola mata tersebut. akhirnya si hamba memohon belas kasih Allah agar dia dimasukkan ke dalam surga dengan kasih sayang-Nya. dengan tertawa, Allah Yang Maha Penyayang memasukkan si hamba ke surga-Nya.

kawan, menikmati mata kita juga bentuk syukur lho. apakah kita mampu menggunakannya dalam rangka ketaatan kita kepada aturan Allah, atau justru kita menggunakan mata kita dalam rangka mengingkari Dia dan memenuhi hawa nafsu kita?

mudah-mudahan, Allah Yang Mahamemberi karunia, memudahkan langkah kita dalam ketaqwaan dan terus bersyukur atas kasih dan sayang-Nya.

IJS-02

bersyukur dengan ibadah

barangkali banyak di antara kita yang memaknai rasa syukur dengan berbagi, ngajak makan-makan, atau acara selamatan, yang ngga jauh-jauh dari urusan makan, dan hanya sesaat. lalu bagaimana dengan kita yang pada saat hendak memaknai rasa syukur itu, misalnya karena lepas dari musibah atau berhari lahir atau semisalnya tetapi tidak memiliki cukup uang untuk menraktir atau mengajak makan-makan?

padahal islam tidak mengharuskan memaknai rasa syukur dalam bentuk yang itu-itu saja, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk bersyukur. salah satunya adalah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. ketika beliau dipergoki oleh istrinya sedang melaksanakan salat tahajud sampai kakinya bengkak-bengkak karena saking lamanya berdiri, rukuk dan sujud.

sang istri hanya dapat menangis dan bertanya: "mengapakah engkau, ya rasulullah, manusia utama yang dijamin oleh Allah, suci dari dosa, sampai salat begini rupa?" dengan tersenyum, sosok insan teladan manusia itu menjawab: "istriku sayang, tak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?"

kawan, ternyata meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah juga sebuah sarana bersyukur. apakah kita tertantang untuk bersyukur?

IJS-01

14.3.06

Click Me ! Voucher Key


Dear friends..

Ada info baru yang menarik nih.. mudah2an anda belum pernah dan mau ikutan..Murah kok.. cuma Rp.100.000, 1x seumur hidup :-)Gak ada salahnya dicoba kan?Caranya simple dan cepat.. Produknya juga pasti dipakai orang.

Click Me ! Voucher Key
http://www.voucherkey.com?ref=VKJ24485

Beberapa keunggulan, antara lain :

  1. Modal sangat terjangkau. Sehingga bisa dijalankan oleh siapa saja yang mau (jangkauan pasar sangat luas).
  2. Sistem sangat mudah dan bekerja untuk anda 24 jam nonstop.
  3. Dukungan internet (e-commerce) dengan pengolahan database yang canggih.
  4. Produknya voucher HP (sangat dibutuhkan oleh semua orang).
  5. Jaringan dengan kedalaman tak hingga.
  6. Tidak ada tutup point.
  7. Komisi dan Bonus besar dengan resiko minimal.
  8. Garansi Refund (uang kembali 100%)
  9. Keanggotaan ganda (binary plan + Break Away) dan berlaku seumur hidup
  10. Tidak ada daftar ulang
VK berbeda dengan program lain yang sejenis, VK menawarkan komisi besar dan yang terpenting mudah untuk meraihnya (karena kami hadir untuk membantu anggota). Anda tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk pembelian pulsa setiap bulannya (bebas pulsa), sekaligus sebuah penghasilan besar yang akan selalu mengisi rekening Anda (bebas uang).

Hanya dengan Rp.100.000 (seratus ribu rupiah) sekali seumur hidup,dan garansi refund 100%, Anda akan mempunyai sebuah bisnis besar yang unik dan revolusioner. Sekaligus Voucherkey.com akan mengisi ulang terus menerus ponsel anda.
Jangan Lewatkan Kesempatan Ini !!

http://www.voucherkey.com/?ref=VKJ24485