13.9.06

berkomunikasi dengan Allah

Kawan, komunikasi adalah cara yang digunakan antara manusia untuk menyampaikan informasi, baik searah maupun imbal-balik. Banyak cara berkomunikasi yang dibangun oleh manusia dengan sesamanya, entah itu rekan kerja, atasan, bawahan, klien, suami-istri, adik-kakak, orangtua-anak, dai-umat, dan sebagainya. Ada tata laksana yang disepakati oleh manusia dalam berkomunikasi, yaitu efektif dan efisien, menyampaikan informasi dengan cara yang baik dan benar.

Dalam berkomunikasi, kita mengharapkan lawan komunikasi kita menangkap maksud dan memberi tanggapan atas apa yang kita sampaikan. Kita juga berharap mendapatkan tanggapan positif, kritik membangun, atau tindak lanjut yang membuat hubungan kita terjalin semakin erat dan bermanfaat.

Begitu juga dengan komunikasi yang kita jalin dengan Allah, saking cinta-Nya Dia terhadap hamba-hamba-Nya, Ia menghilangkan semua kesulitan berkomunikasi dan mengundang kita langsung untuk berbicara dan menyampaikan segala keperluan kita di hadapan-Nya. Jika sebagian umat manusia dengan ajaran agamanya membutuhkan perantara antara individu dengan Tuhan, maka Islam menghilangkan perantara itu, sehingga kita sebagai manusia dapat langsung berkomunikasi dengan Tuhan, yaitu melalui salat.

Sebagaimana etika komunikasi terbangun antara manusia, dengan Allah pun demikian. Pernah suatu ketika, Rasulullah saw. menegur seorang pemuda yang melakukan gerakan salat dengan sangat cepat seperti ayam yang mematuk-matuk tanah, agar ia mengulangi salatnya dengan tumakninah. Ini dapat dimisalkan dengan pembicaraan yang cepat, terburu-buru dan tanpa koma (apalagi titik) akan sulit dicerna oleh lawan bicara, dan dapat dianggap sebagai etika yang melanggar kesopanan.

Karenanya, kawan, jika kita ingin mempererat hubungan kita dengan Allah, mengapa kita enggan memperbaiki cara kita berkomunikasi dengan Dia?

IJS-13