1.12.07
nasib rumah baru
maaf untuk gambar belum sempat diunggah...
tapi kali ini rumah baru yang andi maksud adalah yang di http://pondokecil.wordpress.com
pada tgl 1 dec 07, seminggu setelah lama gak ngisi blognya, sama sekali gak bisa diakses.
alasannya account suspended.
ada beberapa alasan account suspended, dan yang paling mantap adalah alasan spamming (immediately suspended without any confirmation, hiks).
pertanyaannya: apakah saya melakukan spamming?
kalau saya mempromosikan suatu tulisan di blog lewat milis atau forum yang saya aktif di dalamnya atau melalui blog lain, apakah itu merupakan tindakan spam?
6.7.07
jangan pernah mengada-ada
mungkin juga pernah kita temukan orang-orang yang bermuka manis, sangat manis hingga terlalu manis untuk dilihat, didengar, dan dikatakan. kita dapat saja mengatakan bahwa itu mengada-ada. atau kejadian yang terlalu buruk, sangat buruk sehingga membuat kita tidak percaya, itupun mengada-ada.
lalu kita katakan apa adanya, gamblang, mudah, bersahaja. hingga orang lain setuju bahwa kita tidak mengada-ada.
begitupun dalam beragama, sudah patutnya kita tidak mengada-ada dengan menambah atau mengurangi perkara yang sudah diatur dalam agama. Supaya kita tidak disebut mengada-ada, supaya kita tidak ditolak, supaya kita mendapat kasih sayang Allah.
QS 3:31
29.5.07
mengapa melupakan?
Di saat kita mendapati kondisi putus asa, ketika tak ada lagi yang bisa kita harapkan untuk membantu kita, ketika semua jalan sudah buntu, maka Allah adalah satu-satunya harapan yang mampu mengeluarkan kita dari segala masalah. Namun kita masih sering meragukan kekayaan Allah untuk membebaskan kita dari masalah.
Teman, melupakan Allah itu mudah, namun melupakan kebaikan-Nya setelah kita bebas dari masalah adalah sebuah sikap durhaka. Marilah kita senantiasa menjadi hamba yang bersyukur dan jauh dari sifat durhaka atas semua kebaikan Allah.
QS 6:63-64, 17:67, 29:65, 31:32
18.4.07
jika Allah membayar kontan
Sebuah kisah nyata tentang seorang lelaki yang terpaksa memberikan tempat duduknya di bus kepada seorang perempuan muda. Bukan karena perempuan itu hamil atau membawa barang-barang berat. Bukan pula karena tidak ada penumpang lain yang mau menyerahkan tempat duduknya kemudian merasa iba. Tetapi karena ia merasa risih duduk dan melihat (maaf) perut pada celah antara baju potong dan celana ketat yang dikenakan perempuan itu.
Ternyata langkah yang diambil oleh lelaki itu sangat tepat, karena dia telah menyelamatkan matanya dari zina, dan menyelamatkan perempuan itu dari fitnah. Pada hari yang sama, lelaki itu menumpang angkot untuk pulang. Di dalam angkot dia bertemu dengan temannya. Tak dinyana, ongkos angkotnya dibayarkan oleh sang teman.
Cerita belum selesai, ketika turun dari angkot hari gerimis menjelang magrib. Lelaki itu masuk ke masjid untuk melaksanakan salat magrib berjamaah. Hujan deras turun ketika salat jamaah ditegakkan. Selesai berdoa, hujan mereda sehingga lelaki itu dapat berjalan pulang ke rumahnya. Hujan kembali deras sesampainya dia di rumah. Seperti dongeng, tapi nyata.
Lelaki itu menginginkan untuk tetap duduk, tetapi Allah mengetahui kebutuhannya membayar ongkos angkot. Lelaki itu menginginkan untuk pulang cepat, tetapi Allah memberinya kesempatan untuk shalat di rumah-Nya dan mengantarnya pulang dalam keadaan kering. Allah membalas kebaikan yang dilakukannya secara kontan.
Teman, si lelaki menginginkan sesuatu tetapi yang dia dapatkan bukan apa yang dia inginkan melainkan yang dia butuhkan. Yang mengetahui kebutuhannya dan pasti akan mencukupinya hanyalah Allah.
Jadi, buat apa merana jika keinginan kita tidak terpenuhi?
4.4.07
di mana senyuman itu?
"jangan suka senyum sendiri, nanti dikira gokil," begitu saran yang dulu pernah terdengar. tidak salah memang saran tersebut, mengingat ada beberapa orang karena tak sanggup menanggung beban hidup harus menjadi pesakitan jiwa. terkadang mereka senyum-senyum sendiri, entah apa yang mereka senyumkan, yang jelas gelar "gokil" tersemat di tubuh mereka yang tak lagi terurus secara wajar.
fantastisnya, sejak saran itu menjadi pemeo yang tak ditolak publik, kita jadi sulit tersenyum. hidup adalah keseriusan dan kecurigaan. tak sempat lagi tersungging senyuman di sudut bibir, apalagi tawa yang mencairkan suasana. jadi kaku. awalnya karena tuntutan profesi, selanjutnya terbawa ke kehidupan pribadi.
masa pun berubah, senyuman diakui sebagai keramahan dan senyum membawa pemiliknya kepada strata yang lebih prestise. senyuman sempat pula menjadi basa-basi politik dari tingkatan teratas sampai tingkatan terbawah.
entah di mana senyuman menempati posisinya saat ini? walau masih sering dijumpai senyuman tulus kita tak berbalas setimpal, lebih sering dibalas dengan rasa curiga.
namun teman, selama kita masih tulus menebarkan senyuman, benar-benar tulus, selama itu pula sebenarnya kita telah menuai kekayaan hati, dan juga pahala. boleh saja di antara senyuman kita itu, turut menghidupi jiwa yang sempat mati, turut menyirami hati yang sempat kering, turut menyuburkan senyuman di tempat lain.
keep smile! :)
20.2.07
ketika diingatkan untuk kembali
apakah makna jamaah bagi anda, ketika ia tak lagi sekedar barisan shalat? tak lagi sekedar ikatan persaudaraan? tak lagi sekedar naungan ketika butuh saat teduh?
ketika diingatkan untuk kembali ke dalam barisan, saya merasa melihat begitu banyak barisan yang sedang menuju arah yang sama. tak perlu mengejar yang sudah jauh dan tak mungkin kita raih sendiri jika ada begitu banyak semangat yang sama. barangkali dengan mengikuti kafilah yang baru, kita dapat melangkah lebih jauh melampaui semua yang pernah kita tinggalkan?
sungguh indah akhlak orang beriman, ketika senang ia bersyukur, ketika susah ia bersabar.
ketika diingatkan untuk kembali, ketika itulah saya sadari masih ada yang mengasihi kita tanpa pamrih.
[jazakallah untuk mas puji]
14.2.07
2.2.07
sajak banjir
Atas hujan yang jatuh
Atas banjir yang sebandang
Atas liburan yang seharian
Atas kesempatan kembali
Berbagi peduli sesama. ..
sajak hujan
Atas curahan karunia-Mu
Yang tak putus-putusnya
Air berlimpah dari langit
Sejak isya hingga jumatan tiba
Terima kasih ya Allah
Atas banjir yang datang
Sebagai tamu tengah malam
Supaya kami terjaga
Dan mengingatmu sepenuh hati
Terima kasih ya Allah
Engkau berikan kesempatan
Berlibur seharian
Sejenak lepas dari rutinitas kerja
yang nyesak dada memenat kepala
Terima kasih ya Allah…
21.1.07
resolusi niat
Dari Amirul Mukminin Abi Hafs Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu: Aku mendengar Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mndapatkan sesuai apa yang diniatkan, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan. (HR. Bukhori Muslim)
***
catatan kali ini tidak bermaksud untuk men-syarah hadits tersebut, dimana sudah banyak para ahli hadits dan ulama yang membahasnya. namun memasuki tahun hijriah 1428 ini, kami sekeluarga mengucapkan:
SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1428!
Semoga semangat berhijrah senantiasa menghiasi hari-hari kita. Menjadikan setiap kesulitan sebagai jalan mendekati Allah, dan menjadikan segala kemudahan sebagai sarana syukur atas nikmat dan karunia-Nya.