14.1.09

Kalau..

Kalau kau ingin tahu

bagaimana rasanya menjadi aku:

menjadi orang yang paling berhutang budi

sekaligus merasa paling tidak diinginkan..

Yang kupikirkan hanyalah lari dan menepi..

dan menemukan diriku kembali

yang terkubur di antara tumpukan kemurahatianmu

yang kupikir telah menyelamatkanku..

Kalau kau masih mau mengerti

bagaimana rasanya menjadi aku:

ketika dengan tertatih aku belajar memahami

Guru yang kupuja mencampakkanku..

Yang kuinginkan hanyalah lari dan menepi

dan menemukan diriku kembali

yang hampir tak terlihat

di antara selaksa pemikiranmu

yang kupikir telah mendamaikanku..

Kalau kau mau pahami,

Andai kau begitu..

Yang kauinginkan mungkin cuma berlari

dan tak kembali..

Citra

Depok, 14 Januari 2009

Menjadi jaksa itu mudah

Yang sulit adalah menjadi hakim YANG ADIL

Ya habib, kini kubertanya: dimana rasa keadilanmu???

27.11.08

Our Beautiful Tsuraya

Sudah 40 hari lebih berlalu sejak anak kedua kami -puteri pertama- lahir. Kami memberinya nama Tsuraya Kaulan Karima yang artinya Pelita yang Cantik dan Santun. Kami memanggilnya Raya. Diprediksi lahir pada hari Raya Idul Fitri tapi meleset 2 minggu menjadi tanggal 14 Oktober 2008 / 14 Syawal 1429 H pukul 09.45 WIB di RSIA Hermina Depok.

Syukur Alhamdulillah Raya lahir sehat, selamat, dan cepat prosesnya. Awalnya Dokter Nelwati sempat khawatir dengan kondisi Raya karena denyut jantungnya drop hingga 100an/menit setiap kontraksi berlangsung, padahal menurut hasil USG tidak ada lilitan tali pusat. Lalu diambil tindakan memecahkan selaput ketuban untuk mengetahui kondisi cairannya. 

Ternyata sudah hijau dan kental, mirip jus kacang hijau kesukaan Bubu waktu hamil Raya. Namun karena sudah bukaan 5, tindakan seksio tidak direkomendasikan oleh Dokter. Cuma, Dokter sempat mewanti-wanti kalau bukaannya belum sempurna dalam 2 jam akan dilakukan akselerasi. Alhamdulillah 5 menit kemudian datang gelombang kontraksi yang sangat hebat sampai2 Bubu nggak sempat mikir untuk mengejan. Paramedik langsung buru2 datang dan memimpin persalinan karena mereka lihat bukaannya sudah lengkap. Saking hebohnya ranjang persalinannya nggak sempat diberesin.

Lima menit kemudian Raya lahir. Bubu sempat mengalami pendarahan hebat yang disebabkan oleh berat bayi yang terlalu besar (3820 gram) dan kondisi rahim yang shock karena kontraksi terlalu cepat dan hebat ( hanya kira2 10 menit sejak bukaan 5 sampai lahir). Tapi Alhamdulillah Allah memberikan Bubu kesembuhan yang cepat pula.

Empat puluh hari kemudian, tanggal 22 Oktober 2008, kami melaksanakan aqikah untuk Raya. Begitu banyak doa kebaikan yang dirapalkan untuknya.

Doa Bubu dan Baba, semoga Raya kelak menjadi perempuan shalihat yang mencintai dan dicintai Allah, dan diberkahiNya selamanya. Aamiin.

1.12.07

nasib rumah baru

rumah baru tidak selalu menyenangkan untuk ditempati, walaupun fasilitasnya mengasyikkan dan bikin lupa sama rumah lama :) ini bukan berarti kami punya rumah baru... secara fisik rumah kami yang lama memang sudah diperbarui atau direnovasi mengikuti kebutuhan masa depan. tadinya kamar cuma satu sekarang ada 2 plus 1 paviliun. tadinya dapurnya sempit, sekarang lebih lebar. tadinya ga punya tempat cuci dan jemur sekarang punya. tadinya gak terawat sekarang insya Allah lebih terawat. Alhamdulillah... walau untuk renovasi terpaksa menguras tabungan dan hutang juga ke mama... sekarang tinggal berpikir bagaimana mempercantik rumahnya dan melunasi hutang-hutangnya :)

maaf untuk gambar belum sempat diunggah...

tapi kali ini rumah baru yang andi maksud adalah yang di http://pondokecil.wordpress.com
pada tgl 1 dec 07, seminggu setelah lama gak ngisi blognya, sama sekali gak bisa diakses.
alasannya account suspended.

ada beberapa alasan account suspended, dan yang paling mantap adalah alasan spamming (immediately suspended without any confirmation, hiks).
pertanyaannya: apakah saya melakukan spamming?
kalau saya mempromosikan suatu tulisan di blog lewat milis atau forum yang saya aktif di dalamnya atau melalui blog lain, apakah itu merupakan tindakan spam?


6.7.07

jangan pernah mengada-ada

kawan, di dalam hidup kita ada banyak hal. namun ada satu hal yang tidak dapat diterima oleh semua orang: mengada-ada. mengapa hal tersebut tidak dapat diterima? karena sesuatu yang mengada-ada tidak pernah masuk akal. boleh saja ia jadi sebuah dongeng, namun tidak akan pernah jadi kenyataan. boleh saja ia jadi sebuah fiksi, dan tak akan pernah jadi fakta.

mungkin juga pernah kita temukan orang-orang yang bermuka manis, sangat manis hingga terlalu manis untuk dilihat, didengar, dan dikatakan. kita dapat saja mengatakan bahwa itu mengada-ada. atau kejadian yang terlalu buruk, sangat buruk sehingga membuat kita tidak percaya, itupun mengada-ada.

lalu kita katakan apa adanya, gamblang, mudah, bersahaja. hingga orang lain setuju bahwa kita tidak mengada-ada.

begitupun dalam beragama, sudah patutnya kita tidak mengada-ada dengan menambah atau mengurangi perkara yang sudah diatur dalam agama. Supaya kita tidak disebut mengada-ada, supaya kita tidak ditolak, supaya kita mendapat kasih sayang Allah.

QS 3:31

29.5.07

mengapa melupakan?

Teman, tersebutlah kisah para penumpang kapal yang mengarungi lautan. Ketika kapal yang mereka tumpangi dihantam badai berbagai rasa muncul bertabur putus asa dan harapan. Lalu salah seorang dari mereka berseru agar memohon keselamatan kepada Allah. Kemudian Allah menyelamatkan kapal dan seluruh penumpangnya ke daratan. Tetapi setelah semuanya selamat, tidak ada seorang pun yang mengucapkan syukur dan mereka lupa kepada Allah.

Di saat kita mendapati kondisi putus asa, ketika tak ada lagi yang bisa kita harapkan untuk membantu kita, ketika semua jalan sudah buntu, maka Allah adalah satu-satunya harapan yang mampu mengeluarkan kita dari segala masalah. Namun kita masih sering meragukan kekayaan Allah untuk membebaskan kita dari masalah.

Teman, melupakan Allah itu mudah, namun melupakan kebaikan-Nya setelah kita bebas dari masalah adalah sebuah sikap durhaka. Marilah kita senantiasa menjadi hamba yang bersyukur dan jauh dari sifat durhaka atas semua kebaikan Allah.

QS 6:63-64, 17:67, 29:65, 31:32

18.4.07

jika Allah membayar kontan

Teman, pernahkah mengalami ketika menginginkan sesuatu tetapi tidak mendapatkannya? Semakin menginginkan, semakin pula sulit mendapatkannya? Merana? Tak perlu lagi! Karena apa yang kita inginkan belum tentu kita butuhkan. Tetapi ada cara yang lebih jitu mendapatkan apa yang kita butuhkan. (Mohon bedakan antara keinginan dan kebutuhan, ya)

Sebuah kisah nyata tentang seorang lelaki yang terpaksa memberikan tempat duduknya di bus kepada seorang perempuan muda. Bukan karena perempuan itu hamil atau membawa barang-barang berat. Bukan pula karena tidak ada penumpang lain yang mau menyerahkan tempat duduknya kemudian merasa iba. Tetapi karena ia merasa risih duduk dan melihat (maaf) perut pada celah antara baju potong dan celana ketat yang dikenakan perempuan itu.

Ternyata langkah yang diambil oleh lelaki itu sangat tepat, karena dia telah menyelamatkan matanya dari zina, dan menyelamatkan perempuan itu dari fitnah. Pada hari yang sama, lelaki itu menumpang angkot untuk pulang. Di dalam angkot dia bertemu dengan temannya. Tak dinyana, ongkos angkotnya dibayarkan oleh sang teman.

Cerita belum selesai, ketika turun dari angkot hari gerimis menjelang magrib. Lelaki itu masuk ke masjid untuk melaksanakan salat magrib berjamaah. Hujan deras turun ketika salat jamaah ditegakkan. Selesai berdoa, hujan mereda sehingga lelaki itu dapat berjalan pulang ke rumahnya. Hujan kembali deras sesampainya dia di rumah. Seperti dongeng, tapi nyata.

Lelaki itu menginginkan untuk tetap duduk, tetapi Allah mengetahui kebutuhannya membayar ongkos angkot. Lelaki itu menginginkan untuk pulang cepat, tetapi Allah memberinya kesempatan untuk shalat di rumah-Nya dan mengantarnya pulang dalam keadaan kering. Allah membalas kebaikan yang dilakukannya secara kontan.

Teman, si lelaki menginginkan sesuatu tetapi yang dia dapatkan bukan apa yang dia inginkan melainkan yang dia butuhkan. Yang mengetahui kebutuhannya dan pasti akan mencukupinya hanyalah Allah.

Jadi, buat apa merana jika keinginan kita tidak terpenuhi?

4.4.07

di mana senyuman itu?

teman, ada kisah tentang senyuman, yaitu kenyataan bahwa senyuman sempat menjadi barang mahal yang sulit didapatkan.

"jangan suka senyum sendiri, nanti dikira gokil," begitu saran yang dulu pernah terdengar. tidak salah memang saran tersebut, mengingat ada beberapa orang karena tak sanggup menanggung beban hidup harus menjadi pesakitan jiwa. terkadang mereka senyum-senyum sendiri, entah apa yang mereka senyumkan, yang jelas gelar "gokil" tersemat di tubuh mereka yang tak lagi terurus secara wajar.

fantastisnya, sejak saran itu menjadi pemeo yang tak ditolak publik, kita jadi sulit tersenyum. hidup adalah keseriusan dan kecurigaan. tak sempat lagi tersungging senyuman di sudut bibir, apalagi tawa yang mencairkan suasana. jadi kaku. awalnya karena tuntutan profesi, selanjutnya terbawa ke kehidupan pribadi.

masa pun berubah, senyuman diakui sebagai keramahan dan senyum membawa pemiliknya kepada strata yang lebih prestise. senyuman sempat pula menjadi basa-basi politik dari tingkatan teratas sampai tingkatan terbawah.

entah di mana senyuman menempati posisinya saat ini? walau masih sering dijumpai senyuman tulus kita tak berbalas setimpal, lebih sering dibalas dengan rasa curiga.

namun teman, selama kita masih tulus menebarkan senyuman, benar-benar tulus, selama itu pula sebenarnya kita telah menuai kekayaan hati, dan juga pahala. boleh saja di antara senyuman kita itu, turut menghidupi jiwa yang sempat mati, turut menyirami hati yang sempat kering, turut menyuburkan senyuman di tempat lain.

keep smile! :)